Genggaman tangannya
Tatapan matanya yang sendu
Selalu membuat hatiku tertunduk
Inikah bidadari bumi
Bidadari Bumi yang telah menundukkan
hatiku
Airmatanya selalu tertumpah untukku
Airmata yang melambangkan
kesedihan,
kegembiraan
rasa sayang,
rasa cinta
kangen
khawatir
yang membuat detak jantung, detak
nadi, desah nafas
Selalu tertuju padanya
Ketika dirinya diam
Aku harus mengaku
Bahwa aku salah
Bahwa itu adalah sebuah hukuman
Dia tak bisa marah
Semua kemarahannya hanya bisa
ditumpahkan lewat airmata
Airmatanya yang bening
Sebening hatinya yang mencintaiku
Dingin hatinya
Bagai salju yang mendinginkan hatiku
Hatiku yang selalu terbakar, terbakar
hasrat cinta
Dia bagai seorang pencerah
Pencerah cinta,
Cinta yang tak pernah lepas dari air
mata...
Nostalgia, 23 April 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar