Kamis, 22 Mei 2014

KESEHATAN PERJALANAN

Pendahuluan
Banyak yang bertanya tentang cara pertolongan pertama ketika melakukan perjalanan/penjelajahan/ hiking. Nah saya akan berbagi sedikit tentang materi Kesehatan Perjalanan. Selebihnya silakan bertanya pada ahlinya atau orang yang memiliki pengalaman.

Berpetualang sangat berbeda dengan piknik, sebab dalam berpetualang lebih banyak dibutuhkan kesiapan fisik, mental dan perlengkapan perjalanan. Untuk mencapai keadaan yang prima diperlukan penguasaan pengetahuan tentang;
1.      Kesehatan Perjalanan
2.      Persiapan mental dan fisik
3.      Perlengkapan Perjalanan.
Kesehatan perjalanan diartikan sebagai hal-hal yang mencakup kondisi kesehatan sebelum, selama dan setelah kegiatan perjalanan. Untuk itu kita perlu mengetahui beberapa resiko yang akan dihadapi dalam perjalanan, jenis penyakit, serta penyebab, perawatan, dan penanggulangannya.

Macam Gangguan Penyakit Perjalanan
1.      Lecet
Penyebab:
Gesekan antara kulit kaki dengan kaos kaki atau kulit sepatu, atau karena sepatu basah dan kaos kaki yang terlipat.
Penanggulangan:
v  Lepas sepatu dan periksa kaki. Jika kulit memerah/ melepuh, tempelkan plester yang cukup lebar. Agar pelester melekat kuat gunakan benzoin tincture.
v  Apabila sudah lecet, cari sepotong kulit lunak atau sama sifatnya, lubangi tengahnya sedikit lebih besar dari kulit yang lecet kemudian tempelkan dengan plester.
v  Hindari infeksi dengan tidak merobek luka jika tidak benar-benar perlu. Jika telah terkoyak balut dengan pembalut.
Pencegahan
v  Gunakan sepatu/ kaos kaki senyaman mungkin dengan leher sepatu menutupi mata kaki, biasanya terbuat dari kulit. Telapak sepatu dari bahan yang keras dengan permukaan kasar.
v  Rajin melepas sepatu untuk mengeringkan kaki dan kaos kaki setiap ada kesempatan. Bila kaki tidak terkena udara, kelembaban kulit akan berlebihan yang akan memudahkan iritasi/ gangguan. Kulit kaki menjadi sangat lemah, dan bila terkena gesekan, terus-menerus akan memudahkan terjadinya lecet disekitar tumit, telapak kaki, dan jari-jari kaku.
Perawatan sebelum Perjalanan
v  Cuci kaki hingga bersih dan keringkan. Lumuri kaki dengan minyak kelapa yang sudah dicampuri dengan tumbukan bawang merah dan keringkan agar mencegah iritasi. Minyak tersebut oleh Wanadri Bandung disebut minyak Komando. Dalam sehari rawatlah kaki dengan minyak ini 2 kali atau bisa juga dengan bedak halus.
Cara memelihara sepatu
v  Keluarkan kaos kaki agar ruangan sepatu menjadi sehat, bawa tali sepatu cadangan yang baik dari nylon (bekas parasut), dan di alam terbuka, letakkan sepatu di ujung kayu menghadap ke bawah agar tidak dimasuki hewan kecil atau air hujan. Menjemur sepatu dari kulit jangan terkena matahari langsung atau dengan api tungku karena akan mengeras dan kaku. Jemurlah di tempat yang teduh dan banyak angin. Agar bagian dalam dapat cepat kering masukkan kertas Koran ke dalam sepatu. Semirlah sepatu agar kering normal dan kulitnya tetap lunak.
Kaos kaki
v  Kaos kaki yang baik adalah campuran 80% wool dan 20% nylon. Untuk mencegah lecet gunakan kaos kaki tipis sebagai pelapis sebelum kaos kaki yang tebal. Panjang kaos kaki ¾ sama panjangnnya dengan kaos kaki untuk bola basket. Bawa cadangannya dan bungkus dengan plastic kedap air, karena dalam perjalanan usahakan menggunakan kaos kaki yang kering. Apabila basah keringkan di dekat api atau peras dan bungkus dengan plastic kemudian letakkan di bawah badan saat akan tidur.
2.      Kram/kejang otot
Penyebab:
v  Penumpukan asam susu/asam laktat di dalam otot, dan kehilangan banyak garam melalui keringat yang keluar. Dalam keadaan normal (gerakaan-gerakan tubuh wajar), darah mengangkat asam susu secepat asam itu terbentuk. Tetapi pada saat otot bekerja ekstra berat, darah tidak mampu mengangkat secepat asam susu itu terbentuk, maka terjadilah penumpukan asam susu di otot.
 Pencegahan
v  Istirahatlah untuk memberi kesempatan badan mengangkat asam susu (tahap awal) makanlah tablet garam sebanding dengan beratnya perjalanan.
Perawatan
v  Ambil nafas dalam-dalam, luruskan otot-otot yang kejang seperti keadaan normal.
Lain-lain
v  Kejang pada betis: berdirilah dengan tumpuan ujung kaki, kemudian sentakkan ke bawah
v  Kejang oto perut: caranya dengan meliuk-liukkan tubuh ke belakang/ sit up.
v  Bantuan dengan memijit dan mengosokkan obat gosok akan cukup membantu.
3.      Sakit kepala
Penyebab
v  Meurpakan gejala penyakit yang lebih jauh.
v  Silau sinar matahari, ketegangan otot leher, sembelit, awal muncul gangguan pada tubuh, keracunan air yan menyebabkan pembengkakkan jaringan otak atau selama beberapa hari tidak minum larutan garam.
Pencegahan
v  Memakai topi pelindung/ kacamata gelap, mengurut dan melemaskan otot leher, makan tablet garam/obat pengendur syaraf (bisa aspirin)
4.      Sengatan Matahari
Penyebab
v  Berada ditempat yang tinggi, juga daerah bersalju, kita harus menutup bagian tubuh dari sinar matahari langsung. Bibir adalah bagian tubuh yang paling mudah diserang dan akan menjadi pecah-pecah dan perih. Pantulan sinar Matahari dari salju akan terkena dagu, sekitar muka, ujung hidung dan langit-langit mulut. Untuk rambut yang tipis bisa terkena sengatan sinar bila tanpa topi pelindung. Kulit yang tersengat akibatnya akan kemerah-merahan, melepuh, lecet-lecet/tidak wajar (seperti terbakar), dan demam akibat zat anti racun yang dikeluarkan tubuh.
Perawatan;
v  Olesi dengan salep sengatan matahari (cairan pelindung/ cream body) begitu, terlihat tanda-tandanya. Bila terjadi pembengkakan pada bagian tersebut dengan kompres dingin, minum aspirin untuk mengurangi rasa sakit dan panas, minum cairan garam untuk menambah cairan pada tubuh.
5.      Hypothermia (kehilangan panas tubuh)
Pelepasan panas tubuh melalui:
v  Pernafasan (respirasi): untuk penghematan, tutup daerah sekitar mulut dan hidung dengan wol/bulu binatang tebal
v  Penguapan (evaporasi): panas tubuh keluar melalui keringat
dan kelembaban di paru-paru. Atasi dengan pakaian tebal
v  Penghantaran/kontak langsung (konduksi): penyebab duduk ditempat basah, kehujanan. Cegah air hujan atau keringat yang membasahi tubuh
v  Pemancaran panas (radiasi): bagian tubuh yang tidak tertutup dapat melepaskan panas terutama leher dan telapak tangan
v  Pergerakan udara (konveksi): udara secara kontinyu menghangatkan selapis udara tipis yang melekat dekat kulit. Bila tertutup, angin tu-buh akan didinginkan. Itulah fungsi pakaian da-lam melindungi panas tubuh. Kehilangan suhu tubuh lebih dari 3 derajat C dalam waktu beberapa menit saja dapat mengakibatkaan kematian.
Ciri-cirinya:
v  Menggigil hebat tidak terkontrol dan denyut nadi melemah, selanjutnya sulit mengatur gerakan tubuh
v  Tiba-tiba jatuh terjerembab, sulit bicara (berku-mam, tindakannya ngawur dan sulit berpikir)
v  Gigilan menurun diganti denga otot-otot kaku, kesadaran diri mulai menghilang dan timbul halusinasi,
v  Otot makin kaku, kulit membiru, pupil mata membelalak, denyut pernafasan melemah
v  Akhirnya tidak sadar, banyak gerakan reflek yang tidak berfungsi, denyut jantung tersendat-sendat.
v  Terjadinya pembekakan pada jantung akibat syaraf pengatur kerja jantung dan pernafasan di otak tidak berfungsi secara sempurna, akhirnya terjadi pendarahan di paru-paru dan tewas. Kematian dapat terjadi kurang dari dua jam setelah terjadi gejala.
Pencegahan:
v  Hindari bagian tubuh yang terbuka, batasi bagian tubuh yang terbuka, saling memperhatikan satu dengan yang lain.
Perawatan:
v  Langkah perawatan tahap awal: ganti pakaian yang sudah basah dengan yang kering, kenakan jaket hangat bila ada ( buat manisan hangat buat energi yang mengganti dari dalam tubuh, berikan juga makanan kecil, buat tempat perlindungan/shelter agar terlindung dari tiupan angin dan hujan, masukkan korban ke kantong tidur lebih dahulu beri alas bagian bawah agar tidak terjadi kontak langsung dengan tanah basah, dan tambah dengan dorongan mental.
v  Langkah kedua: celupkan kain/ pakaian ke air panas, letakkan air pada dada atau perut yang hanya dibungkus dengan pakaian dalam saja, bungkus tubuh korban hingga sebatas leher dengan ponco atau lembaran plastik (atau selimut almunium khusus), buka bungkus setiap sejam sekali dan diulang-ulang hingga pasien sembuh, (disarankan oleh ICAR [International Comition of Alfen Rescue])
v  Cara lain: masukkan korban dalam kantung tidur kering, penolong membuka pakaian dan masuk dalam kantong yang sama. Kontak tubuh yang sehat dengan korban akan lebih efektif.
6.      Mountain Sickness (sakit pegunungan)
Gangguan terasa pada ketinggian 2000 m dpl, tetapi reaksi yang terjadi sangat tergantung oleh kebiasaan dan daya penyesuaian  diri seseorang. Penyakit ini bisa menyerang seseorang jika naik ke tempat yang tinggi dengan cepat, ini mengharuskan sistem kerja tubuh dipaksa untuk menyesuaikan dengan kondisi yang baru. Pernafasan menjadi cepat untuk menghisap oksigen dari udara yang tipis, darah pun menambah jumlah butiran darah merah untuk mengangkut O2. biasanya para pendaki gunung cepat dapat terserang gangguan ini.
Gejala
v  Mulanya pusing, letih, mengantuk, kedinginan, pucat, mual dan muntah-muntah, kadang sesak nafas diikuti rasa panas, gelisah, kuping berdenging, susah konsentrasi dan tertidur.
Pencegahan
v  mendakilah secara bertahap, perlahan, sehingga ada kesempatan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri, tarik nafas dalam-dalam untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-­banyaknya.
Perawatan:
v  Turunkan pada ketinggian serendah mungkin yang dapat dicapai.
Penyebab lain:
v   akibat angkutan/beban fisik berat, ganasnya alam (hujan, badai terus menerus), karena terserang infeksi.

7.      Oeden paru-paru dan otak
Ini juga penyakit pada ketinggian 3500-5000 m dpl.
Gejala awal:
v  sesak nafas, sakit kepala yang sangat dan menafsirkan keadaan sekeliling yang salah. Gejala lanjut: batuk-batuk kering, sesak nafas, dada terasa tertekan, denyut nadi cepat, muka pucat dan membiru sekitar mulut. Bila ini bisa terlambat, korban tidak sadarkan diri dan tewas. Penyebabnya adalah timbunan cairan dari paru-paru dan otak.
Pencegahan dan perawatan:
v  Segera turun gunung dan bawa ke rumah sakit, bila keadaan belum memburuk dengan pertolongan cepat korban bisa kembali normal. Usahakan jangar tergesa-gesa mendaki gunung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar