Kamis, 23 Ramadhan 1434 H
Siapa diantara kita yang nggak kenal namanya ngembara...?
Mengembara sering dilakukan oleh orang-orang dengan berbagai
latar belakang tujuan. Ada teman saya dari KSR (Korps Suka Rela)-PMI Markas
Kab-LOTIM namanya Locker (kami sering memanggilnya isi gunung Rinjani,
dikarenakan hampir tiap pekan dia naik ke gunung Rinjani (gunung tertinggi di
NTB)), paling sering melakukan pengembaraan sendirian, karena ada kedamaian
dalam hati jika melakukan pengembaraan. Ada adik-adik dari Pramuka Penegak dan
Pandega MAN Selong, melakukan pengembaraan karena tugas, ataupun program kerja,
ada kawan saya Dia’ul Anwar, hobinya mengembara terus sejak umur 15, sampai 30
tahun saat ini. Saya pribadi juga senang dengan namanya mengembara. Dalam mengembara
banyak hal yang harus kita siapkan. Siap fisik, mental, bekal, dan spritual. Semakin
berat medan yang akan kita tempuh, semakin berat pula persiapan yang kita
lakukan. Ya begitulah yang namanya mengembara. Bahkan, mengembara ini identik
dengan kehidupan kita menuju alam keabadian. Muhammad, sang Nabi Allah, nabi
kita pernah menyampaikan kepada sahabatnya Ibnu Umar
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau
pengembara “,
Ibnu Umar menjelaskan perkataan
Rasulullah,
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا
أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ،
وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ .
“Jika kamu berada
di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan
tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan
kehidupanmu untuk (persiapan saat) kematianmu “
Ya hidup ini ibarat
mengembara dengan proses yang begitu lama. Jika kita tidak memiliki persiapan
yang cukup, entah itu fisik, bekal, mental dan spritual, ya ......
Mari kita sama-sama mengembara menujunya
dengan berusaha mulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar