Minggu, 01 Juni 2014

Ketika Puput Terjatuh pas di turunan yang Curam

LAPORAN KOMPAS
Suryaningtyas Herniyanti Poetri (puput)

KOMPAS
(KOMPETESI PENJELAJAHAN PRAMUKA SMANSASEL)

Sebelum berangkat berlomba, kami berkumpul di sekolah terlebih dahulu sekita jam 7 kurang. Sementara menunggu kawan-kawan yang lain datang, kami disuruh memriksa barang apa yang akan dibawa. Setelah semua berkumpul, kami dibariskan dan berdoa agar lombanya berjalan dengan lancar. Semua telah siap. Waktunya kami berangkat ke tempat perlombaan sekitar jam 7 lebihlah. Diperjalanan kami mengeluarkan yel-yel kami. Tetapi hanya sebentar, karena lokasi sekolah kami dekat dengan tempat berlomba yaitu SMAN 1 Selong.
Sewaktu sampai di tempat perlombaan, pemimpin regu disuruh untuk mendaftarkan anggotanya dan kami regu penggembira menunggu. Regu inti putri mendapat nomor urut 12. Sesudah mendaptarkan diri, kami istirahat sejenak dan berkumpul kembali untuk upacara pembukaan. Dan lomba ini diberi sambutan oleh Kwarcab, Kepala Sekolah SMANSASEL, dll.
Sewaktu upacara sedang berjalan, kami semua kepanasan karena kami tidak memilih tempat yang teduh. Belum lomba saja, keringat kami sudah membasahi baju yang kami gunakan. Dan Upacara Pembukaanpun telah selesai. Sambil menunggu nomor urut yang akan dipanggil, kami regu penggembira mempersiapkan diri dan mempersiapkan apa yang akan dibawa.
Nomor urut Putripun dipanggil, dan kami yang regu penggembirapun disuruh mengangkat tangan kiri kami untuk diberi tanda stempel yang bertuliskan “KOMPAS” dan panitia menyuruh kami agar tidak menghapusnya.
Penjelajahanpun dimulai. Diperjalanan, kami narsis-narisian sama Dian memoto tangan kami yang tadi di stempel. Pos-pos, tantangan-tantanganpun telah regu inti lewati dan saat di pos III tapi saya kurang yakin, mungkin pos III di sana ada sungai yang lebar dan saat itu regu penggembira tidak membawa tongkat, hanya regu inti saja yang membawa tongkat. Dan saat melompat regu inti meninggalkan kami dan tidak mau menunggu kami dan disetiap perjalanan regu inti  marah-marah pada kami, kami dikira tidak mengeluarkan suara pada saat yel-yel, padahal kami regu penggembira telah mengeluarkan semaksimal mungkin suara kami.
Oya, saat di pos IV juga ada suatu hal yang sangat berkesan bagi saya. Saat itu, kami disuruh turun di turunan yang curam, saat itu giliran saya yang turun. Tiba-tiba .....! saya terpeleset. Saya dua kali terpeleset, tapi untungnya tangan saya dipegang oleh kak Satria, yaitu salah satu kakak panitia KOMPAS dan saat turun di air pikiran saya tidak karuan (tidak fokus), karena saya masih mengingat kejadian yang tadi. Saat saya terpleset baju saya kotor, celana saya pun kotor dan tanpa saya sadari bahwa tangan saya yang sebelah kiri, jari manis saya terluka (bekasnya masih sampai sekarang). Sewaktu disuruh istirahat oleh panitia, Anita dan Ria mengobati luka saya... ya agak mendingan sih ...
Penjelajahanpun selesai. Saat pulang penjelajahan, teman-teman mengeluh karena panas, haus, dan lapar. Perjalanan ke lokasi START masih jauh, sampai-sampai kami merusak barisan.
Sesampai di lokasi berlomba, kami istirahat sebentar, lalu makan, dan selesai itu regu inti melanjutkan mata lomba yaitu “pioneering” dan regu penggembira menyemangati. Sempat saat menyemangati “SMPN 3 selong”, kami saling ejek dengan anak SMPN 1 Selong, tapi kami berhenti karena dimarah.
Selesai lomba Pioneering, kami sholat Asar sambil menunggu pengumuman lomba yang menang. Di lapangan kami yel-yel (seru dah pokoknya).
Upacara penutupan kami disuruh berkumpul di lapangan, tapi kami disuruh memungut sampah dulu oleh panitia. Upacarapun dimulai, tapi saya dan adik-adik junior malah main-main dan saat mau pembagian juara, kami disuruh duduk oleh panitia. Dan SMPN 3 Selong, membawa 5 piala. Kami tidak dapat membawa piala bergilir, anak SMPN 2 Selong yang mendapat piala itu, tapi besok sewaktu KOMPAS tahun depan insyaAllah dapet. Katanya sih SMPN3 Selong, mendapat juara kedua, tapi ya sudahlah menang-kalah, hal biasa. Tahun depan pasti bisa (amin).

Pesan
Junior-junior rajin masuk Pramuka ya dan jangan pernah pantang menyerah. Menang-kalah hal biasa, oke.
Kesan

Hmm.... harusnya regu inti tidak marah-marah dan meninggalkan regu penggembira. Di mana jiwa korsa kalian? Kita jalan bersama, melewati rintangan bersama, pulang bersama. Jangan ada yang saling tinggalin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar